PROPOSAL
KEGIATAN “IBU PINTAR, KELUARGA CETAR”
(UPAYA KESEHATAN BERSUMBER MASYARAKAT)
MATA KULIAH PELAYANAN ASUHAN KEPERAWATAN GIGI DAN MULUT LANJUT
DI DESA DEMAAN RT 02 RW 01 KABUPATEN JEPARA
Tanggal pelaksanaan 18 Januari 2016 s/d 24 Januari 2016
Pelaksana :
Wanda Nur Aida
JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2016
HALAMAN PERSETUJUAN
Proposal kegiatan “Ibu Pintar, Keluarga Cetar” ini merupakan bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat di Desa Demaan yang akan dilaksanakan pada tanggal 18 Januari s/d 24 Januari 2016 Proposal ini disetujui pada tanggal …………………………..
Pelaksana kegiatan :
Ketua : Wanda Nur Aida
Sekretaris : Oktha Hidayati Anjarsari
Anggota : 1. Kiat Irma Fakhriyatin
- Mery Harsina Erpiana
Semarang, 14 Januari 2016
MENGETAHUI ,
Dosen Pembimbing Praktek
Sulur Joyo Sukendro, S.SiT, M.Kes
NIP.19740330 199403 1 002 |
Ketua Panitia
Wanda Nur Aida |
BAB I
PENDAHULUAN
- LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berasaskan perikemanusiaan, keseimbangan, manfaat, perlindungan, penghormatan terhadap hak dan kewajiban ,keadilan, gender dan nondiskriminatif dan norma-norma agama.Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.(UU Kesehatan No.36 Tahun 2009).
UKBM adalah segala bentuk kegiatan kesehatan yang bersifat dari oleh dan untuk masyarakat. Yang meliputi UKBM termasuk posyandu, polindes, POD, Pos UKK, dan Desa Siaga.Posyandu merupakan jenis UKBM yang paling memasyarakat saat ini. Gerakan Posyandu ini telah berkembang sangat pesat secara nasional sejak 1982.
Hasil Riskesdas tahun 2013 proporsi penduduk bermasalah gigi dan mulut dalam 12 bulan di dapatan data bahwa dapa kelompok warga yang tinggal di perkotaan memiliki masalah kesehatan gigi dan mulut sebesar 26,0 % dari jumlah pendduk yang ada. sebagian dari jumlah penduduk perkotaan tergolong memiliki ekonomi tergolong menengah ke bawah sebesar 27,2%. Dari jumlah penduduk di perkotaan yang mendapat perawatan medis 33, 1% dan yang mendapat tindakan medis atas permintaan sendiri sebanyak 8,6%. Untuk kalangan menegah ke bawah yang sudah mendapatkan penangan medis sebanyak 27,8%.
Atas hasil dari data di atas, kami mahasiswa Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Semarang yang juga berperaan sebagai tenaga kesehatan ingin melakukan upaya peningkatan derajat kesehatan gigi dan mulut melaui kegiatan pemilihan kader kesehatan gigi dan mulut pada Ibu-ibu Di Desa Demaan RT 02 RW 01 Kabupaten Jepara. Kegiatan tersebut juga nantinya akan dilakukan bersama seluruh anggota Posyandu Desa Demaan melalui kegiatan “Pemilihan Kader Ibu-ibu Posyandu Kelurahan Demaan”, sehingga diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
- TUJUAN
Tujuan Umum
Sasaran mendapatkan pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut, diantaranya tindakan promotif dan preventif
Tujuan Khusus
- Status kesehatan gigi dan mulut sasaran dapat berubah menjadi lebih baik.
- Sasaran dapat mengerti bagaimana cara menyikat gigi.
- Sasaran dapat menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan baik dan benar.
- Sasaran dapat mengerti manfaat dari menjaga kesehatan gigi dan mulut .
- Sasaran dapat melakukan tindakan menggosok gigi dengan baik dan benar.
- Sasaran dapat mengajak keluarga untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut.
- Sasaran dapat meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut keluarga
- NAMADAN SASARAN KEGIATAN
Nama Kegiatan: Ibu Pintar, Keluarga Cetar
Sasaran kegaiatan ini adalah Ibu-ibu Posyandu Desa Demaan RT 02 RW 01 Kabupaten Jepara
- WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN
Tempat Pelaksanaan : Desa Demaan RT 02 RW 01 Kabupaten Jepara
Waktu Pelaksanaan : 18 Januari s/d 24 Januari 2016
- PENGORGANISASIAN
Panitia penyelenggara dibentuk untuk mendukung pelaksanaan kegiatan “Ibu Pintar, Keluarga Cetar” Struktur organisasi Panitia penyelenggara yaitu sebagai berikut :
Pelindung :
- Kajur Jurusan Keperawatan Gigi : Tri Wiyatini, SKM, M.Kes(Epid)
- Ketua Prodi DIV Keperawatan Gigi : Salikun, S.Pd, M.Kes
Penanggungjawab :
- Ketua RT : Fatkan, SH
- Pembimbing Kelompok : Sulur Joyo Sukendro, S.SiT, M.Kes
Pelaksana :
Ketua : Wanda Nur Aida
Sekretaris : Oktha Hidayati Anjarsari
Anggota : 1. Kiat Irma Fakhriyatin
- Mery Harsina Erpiana
BAB II
KEGIATAN
- KEGIATAN
- Perijinan : Ketua RT 02 RW 01 Demaan Kabupaten Jepara
- Persiapan Alat dan Bahan : Bahan-bahan dan alat dari kelompok PBL
- Persiapan Operator : Ramah, pakaian sopan, bersih, danrapi
- Persiapan ruangan : Mempersiapkan tempat, dan
kebersihan.
-
- Penyuluhan tentang gigi berlubang.
- Penyuluhan tentang cara menggosok gigi yang baik dan benar
- Penyuluhan tentang makanan kariogenik
- Pelatihan Kader
- Senam Cuci Tangan
- Mengadakan kegiatan menyikat gigi pagi dan malam
- Kumur Fluoride
- METODE
Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode ceramah dan tanya jawab.
- PROSEDUR KEGIATAN
- Perijinan : Kepada Ketua RT 02 RW 01 Demaan Kabupaten Jepara
- Perijinan : Dosen Pembimbing
- Diharapkan setelah perijinan dilakukan, Ketua RT dan Dosen Pembimbing menyetuji dan membantu dalam pelaksaan kegiatan tersebut.
- ANGGARAN
Penyuluhan
Leaflet 230 x @Rp. 150,00 Rp. 34.500,00
Kuisioner 230 x@Rp. 300,00 Rp. 69.000,00
Kegiatan 21 hari menyikat gigi
Kartu Kontrol 230 x @Rp. 100,00 Rp. 23.000,00
Duta Ibu Pintar, Ibu Cetar
Soal 10 x @Rp. 500,00 Rp. 5.000,00
Pin gigi 3 x @Rp.10.000,00 Rp. 30.000,00
Piala kecil 3 x @Rp.10.000,00 Rp. 30.000,00
Slempang 1 x @Rp.15.000,00 Rp. 15.000,00
Sertifikat 3x @Rp. 3000,00 Rp. 9.000,00
Kumur Fluoride
Bubuk Fluoride 2,5 gr x @Rp. 5000,00 Rp. 15.000,00
TOTAL Rp. 215.500,00
Jadi total biaya yang dikeluarkan adalah Rp. 169.500,00 maka masing – masing anak kelompok mengeluarkan dana Rp. 215.500,00 : 4 = Rp. 54.000,00
- MATRIK KEGIATAN KELOMPOK PELAKSANA
No |
Nama Kegiatan |
Tempat |
Waktu |
Penanggung
jawab |
1 |
Perkenalan lingkungan dan sasaran |
Rumah Ketua RT 002 RW 01 Demaan, Jepara |
18 Januari 2016 |
All Team |
2 |
Pemberian Kuisioner |
Aula Balai Desa |
19 Januari 2016 |
All Team |
3 |
Kegiatan Penyuluhan tentang terjadinya gigi berlubang |
Aula Balai Desa |
19 Januari 2016 |
Wanda |
4 |
Kegiatan Senam Cuci Tangan |
Lapangan |
20 Januari 2016 |
Oktha |
5 |
Kegiatan Demonstrasi sikat gigi |
Aula Balai Desa |
21 Januari 2016 |
Kiat |
6 |
Kegiatan Penyuluhan makanan kariogenik |
Rumah Warga |
22 Januari 2016 |
Mery |
7 |
Kegiatan berkumur dengan fluor |
Halaman Rumah Warga |
23 Januari 2016 |
All Team |
8 |
Pemilihan Ibu Pintar Keluarga Cetar |
Aula Balai Desa |
23 Januari 2016 |
All Team |
9 |
Pembagian hadiah dan perpisahan |
Aula Balai Desa |
24 Januari 2016 |
All Team |
BAB III
PENUTUP
Demikian proposal ini disusun sebagai pedoman bagi Institusi dan Pelaksana. Partisipasi dari berbagai pihak yang dapat mendukung terselenggaranya kegiatan “Ibu Pintar, Keluarga Cetar” akan bermanfaat untuk semua pihak. Kita semua menginginkan dengan sungguh-sungguh, agar penyelenggaraan kegiatan “Ibu Pintar, Keluarga Cetar” dapat berjalan dengan lancar dan aman sesuai rencana.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati langkah-langkah kita. Aamiin
Lampiran I
SATUAN ACARA PENYULUHAN
KESEHATAN GIGI DAN MULUT
KARIES (GIGI BERLUBANG)
- Judul Penyuluhan : Gigi Geligi padaAnak TK
- Pokok Bahasan : Fungsi Gigi Geligi
- Sub Pokok Bahasan :
- Pengertian Gigi Geligi
- Macam Gigi Geligi
- Fungsi Gigi Geligi
- Cara Perawatan Gigi Geligi
- Jumlah Gigi Geligi
- Sasaran : Ibu-ibu Posyandu Demaan
- Tempat : Aula Balai Desa Kelurahan Demaan
- Alokasi Waktu : 25 menit
- Tanggal Pelaksanaan : 19 Januari 2016
- TIU : Sasaran dapat mengetahui dan memahami tentang Gigi Geligi
- TIK : Sasaran dapat mengetahui dan memahami
- Pengertian Gigi Geligi
- Macam Gigi Geligi
- Fungsi Gigi Geligi
- Cara Perawatan Gigi Geligi
- Jumlah Gigi Geligi
- Materi Penyuluhan :
- Pengertian Karies Gigi
Gigi susu atau gigi primer adalah sekumpulan gigi pertama. Gigi susu mulai terbentuk di dalam rahim dan mulai muncul di usia 5-8 bulan, meskipun dapat bervariasi dari anak ke
anak.
- Gejala Karies Gigi
- Gigi terasa ngilu bila kena rasa asam, manis, atau dingin dan gigi akan terasa ngilu bila lubang di gigi kemasukan makanan.
- Bila di tusuk maka gigi akan terasa ngilu, bila gigi diketuk atau ditekan tidak terasa ngilu.
- Pada lubang gigi yang masih dangkal pada permukaan gigi, kadang terasa ngilu kadang tidak. Apabila terdapat lubang gigi yang dalam akan sangat terasa rasa sakitnya.
- Akibat Karies Gigi
- Bau mulut
- Gigi terasa ngilu bila terkena makanan yang panas atau dingin, asam dan manis.
- Penderita tidak bisa tidur atau aktivitas seharí-hari terganggu
- Gigi berlubang dalam keadaan yang parah, kalau tidak dicabut menyebabkan gusi bengkak dan dapat terdapat nanah
- Hilangnya gigi adalah salah satu penyebab cacatnya fungsi kunyah.
- Menyebabkan penyakit pada organ lain seperti penyakit jantung koroner, peradangan otot, penyakit katup jantung, penyakit ginjal, penyakit mata, panyakit kulit.
- Makanan yang dapat menyebabkan karies gigi
- Makanan yang manis seperti permen, coklat, sari manis dll
- Makanan yang terlalu panas atau dingin
- Pencegahan Karies Gigi
- Menggosok gigi secara teratur minimal 2 kali sehari , yaitu pagi hari setelah makan dan sebelum tidur dan dengan cara yang benar.
- makan makanan yang bergizi seperti : makanan yang mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin A. vitamin B1, vitamin B2, vitamin C, vitamin D, vitamin K.
- Pemeriksaan gigi secara teratur setiap 6 bulan sekali ke puskesmas.
- Jika tidak sempat menggosok gigi, bisa dilakukan kumur-kumur dengan obat kumur atau dengan air putih yang masak.
- Penanggulangan karies gigi
Pada prinsipnya dikakukan perawatan gigi secara teratur.
- Pada tahap awal, cukup dengan menggosok gigi secara teratur.
- Pada tahap agak lanjut, dilakukan penambalan gigi jika tidak dilakukan perawatan gigi.
- Pada tahap yang sudah lanjut, dilakukan pencabutan gigi jika perawatan gigi tidak dilakukan dengan dengan tuntas
- Alat Peraga :
- Poster
- Model 3D
- Phantom
- Sikat Gigi
- Metode : Ceramah dan tanya jawab
- Evaluasi :
Memberikan Pertanyaan terarah kepada sasaran diantaranya yaitu :
- Pengertian Karies Gigi (Gigi Berlubang)
- Penyebab Karies Gigi (Gigi Berlubang)
- Gejala Karies Gigi (Gigi Berlubang)
- Akibat Karies Gigi (Gigi Berlubang)
- Pencegahan Karies Gigi ( Gigi Berlubang)
- Penanggulangan Karies Gigi (Gigi Berlubang)
- Kegiatan Penyuluhan :
TAHAP PENYULUHAN |
WAKTU |
KEGIATAN PENYULUH |
KEGIATAN SASARAN |
Pembukaan |
3 menit |
1. Penyuluh membuka kegiatan penyuluhan dengan mengucapkan salam.
2. Penyuluh memperkenanlkan diri serta menyampaikan apresiasinya kepada sasaran.
3. Penyuluh menyampaikan maksud serta tujuan kegiatan penyuluhan.
4. Penyuluh menyebutkan materi penyuluhan yang akan diberikan yaitu :
a. Pengertian Karies Gigi
b. Penyebab Karies Gigi
c. Gejala Karies Gigi
d. Akibat Karies Gigi
e. Pencegahan Karies Gigi
f. Penanggulangan Karies Gigi |
Sasasran Memperhatikan |
|
Pelaksanaan |
15 menit |
Penyuluh menyebutkan serta menjelaskan kepada sasaran tentang materi penyuluhan seperti :
a. Pengertian Karies Gigi
b. Penyebab Karies Gigi
c. Gejala Karies Gigi
d. Akibat Karies Gigi
e. Pencegahan Karies Gigi.
f. Penanggulangan Karies Gigi |
Sasaran memperhatikan |
|
Evaluasi |
5 menit |
1. Penyuluh memberikan kesempatan kepada sasaran untuk mengemukakan pertanyaan , pendapat maupun sanggahan kepada penyuluh.
2. Penyuluh mengevaluasi materi penyuluhan yang telah disampaikan dengan memberikan pertanyaan terarah kepada sasaran.
3. Penyuluh menyampaikan kesimpulan, saran serta harapan dari kegiatan penyuluhan kepada sasaran |
1. Sasaran mengemukakan pertanyaan, pendapat maupun sanggahan kepada penyuluh.
2. Sasaran menjawab pertanyaan.
3. Sasaran memperhatikan |
|
Penutup |
2 menit |
1. Penyuluh mengucapkan permohonan maaf serta ucapan terima kasih atas peran serta partisipasi sasaran dalam kegiatan penyuluhan.
2. Penyuluh mengucapkan salam penutup |
Sasaran memperhatikan |
- Pelaksana : Mahasiswa Praktek Poltekkes Semarang
- Penutup :
Kesimpulan
Karies gigi adalah sebuah penyakit infeksi yang merusak struktur gigi. Penyakit ini menyebabkan gigi berlubang. Jika tidak ditangani, penyakit ini dapat menyebabkan nyeri, penanggalan gigi, infeksi, berbagai kasus berbahaya, dan bahkan kematian. Penyakit ini telah dikenal sejak masa lalu, berbagai bukti telah menunjukkan bahwa penyakit ini telah dikenal sejak zaman perunggu, zaman besi, dan zaman pertengahan. Peningkatan prevalensi karies banyak dipengaruhi perubahan dari pola makanan. Kini, karies gigi telah menjadi penyakit yang tersebar di seluruh dunia
Harapan
Setelah dilakukan penyuluhan maka sasaran dapat menerapkan kebiasaan untuk menjaga kesehatan gigi pada kehidupan sehari-hari, sehingga derajat kesehatan gigi dan mulut pada anak- anak meningkat.
Lampiran II
SATUAN ACARA PENYULUHAN
CARA MENYIKAT GIGI
Judul : Cara menyikat gigi
Pokok bahasan : Cara menyikat gigi
Sub pokok bahasan :
- Pengertian menyikat gigi
- Tujuan menyikat gigi
- Manfaat menyikat gigi yang baik dan benar
- Cara menyikat gigi yang baik dan benar
- Akibat tidak menyikat gigi secara teratur
- Memilih sikat gigi yang baik.
- Waktu yang tepat untuk menyikat gigi
Sasaran : Ibu-ibu Posyandu Demaan, Jepara
Tempat : Aula Balai Desa Kelurahan Demaan
- Tujuan Intruksional Umum
Sasaran dapat mengerti tentang menyikat gigi
- Tujuan Intruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini, sasaran diharapkan mampu:
- Menyebutkan Pengertian menyikat gigi
- MenyebutkanTujuan menyikat gigi
- Menyebutkan Manfaat menyikat gigi yang baik dan benar
- Menyebutkan Cara menyikat gigi yang baik dan benar
- Menyebutkan Akibat tidak menyikat gigi secara teratur
- Menyebutkan Memilih sikat gigi yang baik.
- Menyebutkan Waktu yang tepat untuk menyikat gigi
- Materi
Menyikat gigi, setelah makan dan sebelum tidur adalah kegiatan rutin sehari-hari. Tujuannya untuk memperoleh kesehatan gigi dan mulut agar terhindar dari penyakit gigi seperti karies, gigi berlubang dan bau mulut.
1). MANFAAT MENYIKAT GIGI YANG BENAR
- gigi tampak bersih dan putih
- mengurangi bau mulut
- mencegah sakit gigi (misal karies gigi)
2). CARA MENYIKAT GIGI
- Cara menyikat yang dianjurkan adalah dengan gerakan-gerakan yg pendek yaitu menyikat gigi berulang ulang pada satu tempat dahulu, sebelum pindah ke tempat yang lain
- Menyikatlah semua permukaan gigi. Pindahkan sikat gigi dengan teratur dan menyikatlah gigi dengan teliti. Sikat gigi jgn ditekan sewaktu menyikat
- Bagian-bagian gigi yg memerlukan perhatian khusus saat menyikat gigi adalah
– bagian gigi yg berbatasan dengan gusi
– di rahang bawah (bagian gigi yg menghadap ke lidah)
– pada gigi belakang/geraham : bagian yg menghadap ke pipi
- Menyikat gigi di rahang bawah
- Tangkai sikat gigi diletakkan sejajar dengan dataran pengunyah
- Perhatikan ujung-ujung bulu sikat terletak pada perbatasan gigi dengan gusi
- Sikat gigi kemudian dimiringkan sedikit sehingga bulu sikat terararah pada perbatasan gigi dengan gusi
- Menyikat permukaan gigi yg menghadap ke gigi atau bibir
- Sikat gigi digerakkan dengan gerakan maju mundur yang pendek. Sikat gigi digerak-gerakkan di tempat. Menyikatlah terlebih dahulu gigi-gigi yg terletak di belakang
- Sesudah itu barulah sikat gigi dipindahkan ke tempat berikutnya.
- Menyikat gigi-gigi depan
- Perhatikan letak sikat gigi.
- Gerakan menyikat adalah atas bawah secara perlahan.
- 7. Menyikat permukaan gigi yang menghadap ke lidah
Perhatikan letak sikat gigi. Menyikatlah dahulu gigi-gigi yang terletak di belakang. Gerakan menyikat adalah maju mundur secara perlahan.
- Menyikat dataran pengunyah
Dataran pengunyah dari gigi-gigi rahang atas maupun rahang bawah dimenyikat dengan gerakan maju mundur secara perlahan.
- 3. AKIBAT BILA TIDAK MENYIKAT GIGI SECARA TERATUR
Gigi menjadi kuning kecoklatan,bau mulut bertambah dan sakit gigi
- 4. MEMILIH SIKAT GIGI
Untuk menyikat gigi, lazimnya dipakai sebuah sikat gigi. Tetapi hal ini tentu tergantung dari kemampuan setiap keluarga. Bila ingin membeli sikat gigi, maka pilihlah:
- Sikat gigi dgn tangkai yang lurus dan mudah dipegang
- Kepala sikat gigi harus yang kecil. Sebagai patokan, panjang kepala sikat depan sama dengan jumlah lebar keempat gigi depan di rahang bawah (lebar keempat gigi seri bawah). Kalau kepala sikat gigi terlalu panjang maka bulu sikat gigi dibagian tangkai boleh dipotong atau dicabut
- Bulu sikat gigi harus sama panjangnya sehingga membentuk permukaan yang datar.
- Yang baik adalah sakit gigi dengan bulu sikat yang berderet tiga dan bulu sikat terbuat dari nilon yg tidak terlalu kaku
- 5. WAKTU YANG TEPAT UNTUK MENYIKAT GIGI
- Minimal kita penyikat gigi 2 kali dalam sehari yaitu pagi setelah sarapan dan kedua setelah menjelang tidur
- Yang paling ideal memang sebaiknya menyikat gigi segera setelah makan dan menjelang tidur, tetapi banyak orang tidak mampu melakukan hal tersebut
- Pada kesempatan dimana kita tidak mungkin melakukannya segera setelah makan, dianjurkan untuk kumur-kumur yg banyak atau makan buah-buahaan yang berserat dan mengandung banyak air.
- Metode
a.Ceramah
- Demonstrasi
- KBM
Tahap Penyuluhan |
Waktu
|
Kegiatan Penyuluh |
Kegiatan Sasaran |
Pembukaan |
1 menit |
1. Penyuluh membuka kegiatan penyuluhan dengan mengucapkan salam.
2. Penyuluh memperkenalkan diri serta menyampaikan apresiasinya kepada sasaran.
3. Penyuluh menyampaikan maksud serta tujuan penyuluhan.
4. Penyuluh menyebutkan materi penyuluhan yang akan diberikan. |
Sasaran memperhatikan |
|
Pelaksanaan |
10 menit |
Penyuluh menyebutkan serta menjelaskan kepada sasaran tentang materi penyuluhan yaitu tentang cara menyikat gigi |
Sasaran memperhatikan dan mempraktekan |
|
Evaluasi |
7menit |
1. Penyuluh mengevaluasi materi penyuluhan yang telah disampaikan dengan pertanyaan terarah kepada sasaran.
2. Penyuluh menyampaikan kesimpulan, saran serta harapan dari kegiatan penyuluhan. |
1. Sasaran menjawab pertanyaan
2. Sasaran memperhatikan |
|
Penutup |
2 menit |
1. Penyuluh mengucapkan permohonan maaf serta ucapan terima kasih atas peran serta sasaran dalam kegiatan penyuluhan.
2. Penyuluh mengucapkan salam penutup. |
Sasaran memperhatikan |
- Media
- Model rahang
- Sikat gigi
- Evaluasi :
- Evaluasi Jangka Pendek
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan, sasaran diharapkan mampu memahami materi penyuluhan kurang lebihnya sebesar 70% dari materi yang telah disampaikan dengan kriteria sasaran mampu menjawab pertanyaan yang akan diberikan oleh penyuluh.
- Evaluasi Jangka Panjang
Setelah dilakukan kegiatan penyuluahan diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan sasaran tentang cara menyikat gigi.
Lampiran III
SATUAN ACARA PENYULUHAN MAKANAN KARIOGENIK
Wanda Nur Aida
P17425213035
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
PRODI DIV KEPERAWATAN GIGI
2015
SATUAN ACARA PENYULUHAN
MAKANAN KARIOGENIK
Pokok Bahasan : Makanan Kariogenik
Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian Makanan Kariogenik
- Macam-macam makanan kariogenik
- Akibat mengkonsumsi makanan kariogenik
- Makanan yang baik untuk gigi
Sasaran : Ibu-ibu Posyandu Demaan
Tempat : Aula Balai Desa Kelurahan Demaan
- Tujuan Instruksional Umum (TIU) :
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan sasaran dapat mengetahui tentang makanan kariogenik
- Tujuan Instruksional Khusus (TIK) :
Setelah mengikuti penyuluhan ini, sasaran diharapkan mampu:
- Menyebutkan tentang pengertian makanan kariogenik
- Menyebutkan macam-macam makanan kariogenik
- Menyebutkan akibat dari mengkonsumsi makanan kariogenik
- Materi :
- Pengertian Makanan kariogenik
Makanan kariogenik adalah makanan manis yang dapat menyebabkan terjadinya karies gigi. Sifat makanan kariogenik adalah banyak mengandung karbohidrat, lengket dan mudah hancur di dalam mulut.
Kariogenitas suatu makanan tergantung dari:
- Bentuk fisik
- Jenis
- Frekuensi konsumsi
- Cara mengkonsumsi
- Macam-macam makanan kariogenik
Makanan yang bersifat kariogenik diantaranya:
- Jenis karbohidrat dalam bentuk tepung yang mudah hancur di dalam mulut juga harus dihindari, misalnya kue-kue, roti, es krim, susu, permen dan lain-lain.
- Pada umumnya para ahli sependapat bahwa karbohidrat yang paling erat berhubungan dengan proses karies adalah sukrosa. Sukrosa banyak tergantung pada makanan manis dan camilan (snack) seperti roti, coklat, permen dan es krim (Pratiwi, 2009).
- Akibat mengkonsumsi makanan kariogenik
Seperti yang telah di jelaskan pada pengertian makanan kariogenik, akibat dari mengkonsumsi makanan ini adalah terjadinya proses karies atau kerusakan pada struktur gigi.
Mengonsumsi makanan kariogenik dengan frekuensi yang lebih sering akan meningkatkan kemungkinan terjadinya karies dibandingkan dengan mengonsumsi dalam jumlah banyak tetapi dengan frekuensi yang lebih jarang (Arisman, 2002).
Terlalu sering ngemil akan membuat saliva dalam rongga mulut tetap dalam suasana asam akibatnya gigi akan semakin rentan terhadap karies. Beberapa hasil penelitian menganjurkan supaya makanan dan minuman yang bersifat kariogenik jangan dikonsumsi sepanjang hari tetapi sebaiknya dikonsumsi pada tiga waktu makan utama, hal ini dapat mengurangi resiko karies. (Houwink, 1993)
Berhubungan dengan cara mengonsumsi makanan yang dapat menyebabkan karies gigi dan juga berhubungan dengan oral clearance time, yaitu waktu yang dibutuhkan oleh seseorang untuk mengeliminasi makanan dari mulut, dan mengurangi konsentrasi karbohidrat sampai pada titik terang. Seseorang yang mengulum makanan lebih lama didalam mulutnya mempunyai resiko karies lebih tinggi dari pada orang yang mengulum makanan/oral clearance time pendek (Tarigan, 1995).
- Makanan yang baik untuk gigi
Untuk mengurangi kebiasaan anak mengkonsumsi makanan kariogenik, kita dapat mengenalkan kepada anak makanan lain yang bermanfaat untuk kesehatan gigi. Berikut adalah makanan yang bermanfaat untuk gigi:
Apel bisa dikatakan sebagai sikat gigi alami yang sempurna. Apel membantu untuk meningkatkan aliran air liur di mulut dan mencegah penumpukan makanan pada rongga, sehingga pada akhirnya mampu membersihkan permukaan gigi. Selain itu, apel juga sarat dengan berbagai vitamin dan mineral.
Merupakan senjata terbaik yang dapat Anda gunakan untuk membersihkan bakteri di mulut. Mengunyah seledri bisa membantu dalam memproduksi air liur lebih banyak di mulut Anda yang selanjutnya mencegah produksi plak. Anda bisa mengunyah sebatang seledri satu kali seminggu.
Mengandung banyak vitamin C. Jumlah yang tepat dari vitamin C dalam tubuh membantu dalam menjaga jaringan kolagen di gusi Anda, mencegah infeksi gusi, mempercepat penyembuhan dan memperkuat gusi yang selanjutnya akan membantu mencegah penyakit periodontal.
Pir adalah buah yang berserat di alam, hal ini membantu dalam memproduksi air liur tambahan di mulut Anda. Pir juga memiliki asam yang lebih besar untuk menetralkan efek pada permukaan gigi. Makan buah pir setiap hari untuk menjaga permukaan gigi Anda tetap kuat dan sehat.
Merupakan pilihan yang sangat baik untuk membuat gigi Anda kuat dan sehat. Keju juga mengandung kasein, yang membantu dalam memperkuat permukaan gigi Anda. Oleh karena itu, jika Anda rentan terhadap gigi bolong, mulailah mengunyah sepotong kecil keju untuk mencegah pembusukan.
Kakao sebenarnya baik untuk gigi. Kakao mengandung zat yang membantu untuk mengurangi peradangan gusi dan mencegah erosi gigi dan pembusukan.
Mengunyah permen karet bisa menjadi cara lain untuk meningkatkan produksi air liur Anda. Mengunyah permen karet bebas gula juga bisa menguatkan rahang Anda.
Biji-biji kecil ini kaya akan kalsium, yang membantu dalam menjaga gigi Anda sehat dan kuat. Selain itu, biji wijen melarutkan plak yang terbentuk dan membangun enamel gigi.
Gandum mengandung karbohidrat kompleks, serat dan berbagai vitamin. Selain itu gandum juga kaya akan magnesium yang membantu penyerapan kalsium dari darah untuk tulang dan gigi untuk membuatnya tetap sehat.
Susu adalah salah satu sumber kalsium terbaik. Pilih susu skim atau rendah lemak untuk menjaga level kalori Anda. Selain itu, susu juga mengandung nutrisi lainnya seperti vitamin D, yang penting untuk kesehatan tulang dan gigi.
Ikan salmon merupakan sumber yang baik untuk asam lemak omega-3 dan vitamin D. Cobalah mengonsumsi salmon setidaknya dua kali seminggu untuk menjaga tak hanya tulang dan gigi, tetapi juga jantung Anda agar tetap sehat dan kuat.
- .Metode
- Ceramah
- Tanya jawab
- KBM
Tahap Penyuluhan |
Waktu
|
Kegiatan Penyuluh |
Kegiatan Sasaran |
Pembukaan |
1 menit |
5. Penyuluh membuka kegiatan penyuluhan dengan mengucapkan salam.
6. Penyuluh memperkenalkan diri serta menyampaikan apresiasinya kepada sasaran.
7. Penyuluh menyampaikan maksud serta tujuan penyuluhan.
8. Penyuluh menyebutkan materi penyuluhan yang akan diberikan. |
Sasaran memperhatikan |
|
Pelaksanaan |
7 menit |
Penyuluh menyebutkan serta menjelaskan kepada sasaran tentang materi penyuluhan yaitu :
1. Pengertian makanan kariogenik
2. Macam-macam makanan kariogenik
3. Akibat mengkonsumsi makanan kariogenik |
Sasaran memperhatikan |
|
Evaluasi |
10 menit |
3. Penyuluh mengevaluasi materi penyuluhan yang telah disampaikan dengan pertanyaan terarah kepada sasaran.
4. Penyuluh menyampaikan kesimpulan, saran serta harapan dari kegiatan penyuluhan. |
1. Sasaran menjawab pertanyaan
2. Sasaran memperhatikan |
|
Penutup |
2 menit |
3. Penyuluh mengucapkan permohonan maaf serta ucapan terima kasih atas peran serta sasaran dalam kegiatan penyuluhan.
4. Penyuluh mengucapkan salam penutup. |
Sasaran memperhatikan |
- Sumber
http://www.psychologymania.com/2012/10/makanan-kariogenik.html
http://www.tnol.co.id/bugar/21264-10-makanan-untuk-menjaga-kesehatan-gigi.html
http://www.metrotvnews.com/bola/read/2013/02/18/998/131966/10-Daftar-Makanan-untuk-Kebaikan-Gigi-
- Media
- Poster
- Model
- Evaluasi :
- Evaluasi Jangka Pendek
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan, sasaran diharapkan mampu memahami materi penyuluhan kurang lebihnya sebesar 70% dari materi yang telah disampaikan dengan kriteria sasaran mampu menjawab pertanyaan yang akan diberikan oleh penyuluh.
- Evaluasi Jangka Panjang
Setelah dilakukan kegiatan penyuluahan diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan sasaran tentang makanan kariogenik.
Lampiran IV
LEMBAR KUESIONER ASUHAN KEPERAWATAN GIGI DAN MULUT
Nama :……………………………………. Jenis kelamin : L/ P
Kelas :…………………………………….
Petunjuk pengisian: Beri tanda silang (X) pada jawaban yang menurut anda benar.
Kuisioner pengetahuan tentang kesehatan gigi
- Apa yang anda ketahui tentang gigi sehat?
- Gigi berlubang dan kuat
- Gigi yang kuat dan tidak berlubang
- Apa penyebab gigi berlubang?
- makanan yang mengandung gula
- makanan yang asin
- Apa jenis makanan yang tidak dapat membuat gigi sehat?
- apel, jeruk dan jambu
- Permen, coklat, biskuit
- Bagaimana cara membersihkan sisa makanan?
- menyikat gigi
- dicongkel dengan tusuk gigi
- Bagaimana bentuk sikat gigi yang baik?
- Bentuk tangkai lurus, bulu sikat halus
- Bentuk tangkai lurus, berbulu kasar
Kuisioner sikap tentang kesehatan gigi
- Bagaimana pendapat anda tentang menyikat gigi pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur?
- Setuju
- Ragu-ragu
- Setuju dibersihkan
- Bagaimana bila diadakan pemeriksaan gigi dan mulut?
- setuju
- ragu-ragu
- tidak setuju
- 3. Bagaimana jika diadakan bimbingan kesehatan gigi?
- setuju
- ragu-ragu
- c. tidak setuju
- Apakah anda sering makan buah dan sayur dari pada the da rokok ?
- setuju
- ragu-ragu
- c. tidak setuju
- Bagaimana pendapat anda mengenai kegiatan Usaha Kesehatan berbasis masyarakat (UKBM)?
- setuju
- ragu-ragu
- c. tidak setuju
- Apakah perlu dilakukan penambalan pada gigi yang berlubang?
- setuju
- ragu-ragu
- c. tidak setuju
- Apakah anda setuju bila banyak gigi yang berlubang membuat penampilan menjadi jelek?
- setuju
- ragu-ragu
- tidak setuju
- Apakah anda setuju bau mulut disebabkan karena gigi berlubang?
- setuju
- ragu-ragu
- tidak setuju
Kuisioner tindakan tentang kesehatan gigi
- Apakah anda rajin mengganti sikat gigi setiap 3 bulan sekali?
- Dilakukan
- Kadang-kadang
- Tidak pernah
- Apakah setiap malam anda masih minum the atau kopi kemudian langsung tidur ?
- Dilakukan
- Kadang-kadang
- Tidak pernah
- Apakah anda sudah menyikat gigi setelah sarapan pagi dan sebelum tidur malam?
- Dilakukan
- Kadang-kadang
- Tidak pernah
- Apakah anda menyikat gigi dengan teknik vertikal untuk bagian depan dan horisontal untuk bagian pengunyahan?
- Dilakukan
- Kadang-kadang
- Tidak pernah
- Apakah anda menyikat gigi menggunakan pasta gigi ?
- Dilakukan
- Kadang-kadang
- Tidak pernah
Lampiran V
Tabel 3.7.2 Proporsi penduduk bermasalah gigi dan mulut dalam 12 bulan terakhir menurut karakteristik, Indonesia 2013 Karakteristik
Kelompok Umur |
Bermasalah
gigi dan mulut |
Menerima perawatan dari tenaga medis gigi |
Effective medical demand |
|
< 1 |
1,1 |
36,9 |
0,4 |
1 – 4 |
10,4 |
25,8 |
2,7 |
5 – 9 |
28,9 |
35,1 |
10,1 |
10 – 14 |
25,2 |
28,3 |
7,1 |
15 – 24 |
24,3 |
26,2 |
6,4 |
25 – 34 |
28,5 |
32,5 |
9,3 |
35 – 44 |
30,5 |
33,8 |
10,3 |
45 – 54 |
31,9 |
33,4 |
10,6 |
55 – 64 |
28,3 |
29,5 |
8,3 |
65 + |
19,2 |
24,7 |
4,8 |
Kelompok Umur (WHO) |
12 |
24,8 |
28,4 |
7,0 |
15 |
23,1 |
25,7 |
5,9 |
18 |
24,0 |
24,8 |
5,9 |
35-44 |
30,5 |
33,8 |
10,3 |
45-54 |
31,9 |
33,4 |
10,6 |
55-64 |
28,3 |
29,5 |
8,3 |
≥ 65 |
19,2 |
24,7 |
4,8 |
Jenis Kelamin |
Laki – laki |
24,8 |
28,6 |
7,1 |
Perempuan |
27,1 |
33,4 |
9,1 |
Pendidikan |
Tidak Skolah |
27,0 |
28,9 |
7,8 |
Tidak Tamat SD |
29,2 |
30,2 |
8,8 |
Tamat SD |
28,6 |
28,6 |
8,2 |
Tamat SLTP |
26,9 |
30,5 |
8,2 |
Tamat SLTA |
26,4 |
34,4 |
9,1 |
Tamat PT |
24,8 |
45,7 |
11,3 |
Pekerjaan |
Tidak Bekerja |
26,5 |
31,3 |
8,3 |
Pegawai |
26,1 |
37,5 |
9,8 |
Wiraswasta |
28,4 |
32,2 |
9,1 |
Petani/Nelayan/Buruh |
29,2 |
26,6 |
7,8 |
Lainnya |
30,3 |
29,2 |
8,8 |
Tempat Tinggal |
Perkotaan |
26,0 |
33,1 |
8,6 |
Pedesaan |
25,9 |
29,1 |
7,5 |
Kuintil Indeks Kepemilikan |
Terbawah |
27,1 |
22,7 |
6,2 |
Menengah Bawah |
27,2 |
27,8 |
7,6 |
Menengah |
26,4 |
30,9 |
8,1 |
Menengah Atas |
26,3 |
33,3 |
8,8 |
Teratas |
23,0 |
39,0 |
9,0 |