PUSKESMAS BONANG 2

Luas wilayah kerja Puskesmas Bonang II sebesar 2.444.745 m2 dengan ketinggian 0-20m dpl. Puskesmas Bonang II mempunyai 10 wilayah kerja atau desa. Puskesmas Bonang II terletak di Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak, dan berlokasi di sebelah timur Kecamatan Demak, sebelah selatan Puskesmas Bonang I. Puskesmas Bonang II yang merupakan puskesmas induk dari 2 Puskesmas Pembantu di Kecamatan Bonang, diantaranya Puskesmas Pembantu Jali dan Jatimulyo.

Pelayanan yang disediakan meliputi:

  1. Kunjungan Ibu Hamil (K1)
  2. Kunjungan Ibu Hamil (K4)
  3. Persalinan Oleh Nakes
  4. Pelayanan Ibu Nifas
  5. Ibu Hamil dengan Imunisasi TT2
  6. Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe
  7. Penanganan Komplikasi Kebidanan
  8. Penanganan Komplikasi Neonatal
  9. Peserta KB Baru
  10. Peserta KB Aktif
  11. Kunjungan Neonakes 1 (KN1)
  12. Kunjungan Neonakes 3 kali (KN lengkap)
  13. Pelayanan Kesehatan Bayi
  14. Cakupan Imunisasi Campak Bayi
  15. Bayi di Beri ASI Eksklusif
  16. Pemberian MT-ASI pada Anak 6-23 bulan dari Gakin
  17. Cakupan Pelayanan Anak Balita (min 8 kali)
  18. Balita di Timbang
  19. Balita Berat Badan Naik
  20. Balita Berat Badan di bawah Garis Merah
  21. Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat
  22. Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat
  23. Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun+)
  24. Rasio Tumpatan / Pencabutan Gigi Tetap
  25. SD/MI yang Melakukan Sikat Gigi Massal
  26. SD/MI yang Mendapat Pelayanan Gigi
  27. Murid SD/MI diperiksa (UKGS)
  28. Siswa SD dan Setingkat Mendapat Perawatan Gigi dan Mulut

Dalam Praktek Kerja Lapangan yang dilakukan mahasiswa Program studi DIV Keperawatan Gigi , ada beberapa kegiatan yang dilakukan di luar program Puskesmas yaitu:

1459263837212 PenyuluhanKesehatan Gigi Di SD

050 Pengkaderan Dokter Kecil

278 Sikat Gigi Masal

 

 

Posted in Uncategorized | Leave a comment

KENAPA GIGI BISA BERLUBANG

“Gigi berlubang adalah kerusakan pada struktur jaringan keras gigi (email, dentin) yang diakibatakan oleh asam yang dihasilkan oleh bakteri yang terdapat pada plak gigi.”

untitled

Gigi berlubang dimulai dari lapisan yang paling luar yaitu email. Kemudian apabila dibiarkan tanpa ada penanganan seperti penambalan maka lubang gigi akan semakin dalam mencapai dentin himgga semakin lama semakin dalam maka akan mencapai pulpa yang akan berpengaruh pada saraf-saraf yang ada di dalam gigi.

FAKTOR APA YANG MENYEBABKAN GIGI BERLUBANG?

  1. Bakteri Streptococus Mutans
  2. Kondisi gigi yang kotor: sisa-sisa makanan yang masih menempel pada gigi yang tidak dibersihkan yang kemudian mengendap
  3. Makanan manis melekat: makanan manis melekat bisa berupa cokelat, permen, gula, minuman bersoda, susu
  4. Waktu: maksud dari waktu disini adalah gigi yang berlubang tidak terjadi langsung dengan cepat melainkan karena adanya proses

BAGAIMANA PROSES TERJADINYA GIGI BERLUBANG?

causes-of-decay

Sebelumnya sudah disebutkan beberapa faktor yang menyebabkan gigi berlubang, disini akan dijelaskan bagaimana faktor-faktor tersebut menjadi kesatuan yang menyebabkan gigi berlubang.

Makanan manis melekat seperti permen, cokelat, susu, serta minuman bersoda merupakanmakanan dan minuman yang sangat mudah melekat pada gigi dan sulit untuk dibersihkan dengan berkumur saja. Makanan yang melekat itu apabila tidak segera dibersihkan dengan cara sikat gigi menjadikan kondisi kotor dan sisa makan tersebut akan dikonsumsi Bakteri Streptococus Mutans untuk menghasilkan energinya sehingga menhasilkan gas yang asam. Zat asam tersebut yang akan membuat gigi yang awalnya sehat lama kelamaan keropos.

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Contoh Presentasi Kuisioner

presentasi-kuisioner-pola-asuh-ortu

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Contoh Proposal Kegiatan

PROPOSAL

KEGIATAN “IBU PINTAR, KELUARGA CETAR”

(UPAYA KESEHATAN BERSUMBER MASYARAKAT)

MATA KULIAH PELAYANAN ASUHAN KEPERAWATAN GIGI DAN MULUT LANJUT

DI DESA DEMAAN RT 02 RW 01 KABUPATEN JEPARA

Tanggal pelaksanaan 18 Januari 2016 s/d 24 Januari 2016

Pelaksana :

Wanda Nur Aida

JURUSAN KEPERAWATAN GIGI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

2016

HALAMAN PERSETUJUAN

Proposal kegiatan “Ibu Pintar, Keluarga Cetar” ini merupakan bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat di Desa Demaan yang akan dilaksanakan pada tanggal 18 Januari s/d 24 Januari 2016 Proposal ini disetujui pada tanggal …………………………..

Pelaksana kegiatan :

Ketua               : Wanda Nur Aida

Sekretaris       : Oktha Hidayati Anjarsari

Anggota           : 1. Kiat Irma Fakhriyatin

  1. Mery Harsina Erpiana

Semarang, 14 Januari 2016

MENGETAHUI ,

Dosen Pembimbing Praktek

Sulur Joyo Sukendro, S.SiT, M.Kes

NIP.19740330 199403 1 002

Ketua Panitia

Wanda Nur Aida

BAB I

PENDAHULUAN

  1. LATAR BELAKANG

Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berasaskan perikemanusiaan, keseimbangan, manfaat, perlindungan, penghormatan terhadap hak dan kewajiban ,keadilan, gender dan nondiskriminatif dan norma-norma agama.Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.(UU Kesehatan No.36 Tahun 2009).

UKBM adalah segala bentuk kegiatan kesehatan yang bersifat dari oleh dan untuk masyarakat. Yang meliputi UKBM termasuk posyandu, polindes, POD, Pos UKK, dan Desa Siaga.Posyandu merupakan jenis UKBM yang paling memasyarakat saat ini. Gerakan Posyandu ini telah berkembang sangat pesat secara nasional sejak 1982.

Hasil Riskesdas tahun 2013 proporsi penduduk bermasalah gigi dan mulut dalam 12 bulan di dapatan data bahwa dapa kelompok warga yang tinggal di perkotaan memiliki masalah kesehatan gigi dan mulut sebesar 26,0 % dari jumlah pendduk yang ada. sebagian dari jumlah penduduk perkotaan tergolong memiliki ekonomi tergolong menengah ke bawah sebesar 27,2%. Dari jumlah penduduk di perkotaan yang mendapat perawatan medis 33, 1% dan yang mendapat tindakan medis atas permintaan sendiri sebanyak 8,6%. Untuk kalangan menegah ke bawah yang sudah mendapatkan penangan medis sebanyak 27,8%.

Atas hasil dari data di atas, kami mahasiswa Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Semarang yang juga berperaan sebagai tenaga kesehatan ingin melakukan upaya peningkatan derajat kesehatan gigi dan mulut melaui kegiatan pemilihan kader kesehatan gigi dan mulut pada Ibu-ibu Di Desa Demaan RT 02 RW 01 Kabupaten Jepara. Kegiatan tersebut juga nantinya akan dilakukan bersama seluruh anggota Posyandu Desa Demaan melalui kegiatan “Pemilihan Kader Ibu-ibu Posyandu Kelurahan Demaan”, sehingga diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

  1. TUJUAN

Tujuan Umum

Sasaran mendapatkan pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut, diantaranya tindakan promotif dan preventif

Tujuan Khusus

  1. Status kesehatan gigi dan mulut sasaran dapat berubah menjadi lebih baik.
  2. Sasaran dapat mengerti bagaimana cara menyikat gigi.
  3. Sasaran dapat menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan baik dan benar.
  4. Sasaran dapat mengerti manfaat dari menjaga kesehatan gigi dan mulut .
  5. Sasaran dapat melakukan tindakan menggosok gigi dengan baik dan benar.
  6. Sasaran dapat mengajak keluarga untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut.
  7. Sasaran dapat meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut keluarga
  1. NAMADAN SASARAN KEGIATAN

Nama Kegiatan: Ibu Pintar, Keluarga Cetar

Sasaran kegaiatan ini adalah Ibu-ibu Posyandu Desa Demaan RT 02 RW 01 Kabupaten Jepara

  1. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN

Tempat Pelaksanaan        : Desa Demaan RT 02 RW 01 Kabupaten Jepara

Waktu Pelaksanaan          : 18 Januari s/d 24 Januari 2016

  1. PENGORGANISASIAN

Panitia penyelenggara dibentuk untuk mendukung pelaksanaan kegiatan “Ibu Pintar, Keluarga Cetar” Struktur organisasi Panitia penyelenggara yaitu sebagai berikut :

Pelindung :

  1. Kajur Jurusan Keperawatan Gigi             : Tri Wiyatini, SKM, M.Kes(Epid)
  2. Ketua Prodi DIV Keperawatan Gigi             : Salikun, S.Pd, M.Kes

Penanggungjawab :

  1. Ketua RT : Fatkan, SH
  2. Pembimbing Kelompok : Sulur Joyo Sukendro, S.SiT, M.Kes

Pelaksana :

Ketua                    : Wanda Nur Aida

Sekretaris            : Oktha Hidayati Anjarsari

Anggota                : 1. Kiat Irma Fakhriyatin

  1. Mery Harsina Erpiana

BAB II

KEGIATAN

  1. KEGIATAN
  2. Perijinan  : Ketua RT 02 RW 01 Demaan Kabupaten Jepara
  3. Persiapan Alat dan Bahan : Bahan-bahan dan alat dari kelompok PBL
  4. Persiapan Operator : Ramah, pakaian sopan, bersih, danrapi
  5. Persiapan ruangan  : Mempersiapkan tempat, dan

kebersihan.

    • Promotif
  • Penyuluhan tentang gigi berlubang.
  • Penyuluhan tentang cara menggosok gigi yang baik dan benar
  • Penyuluhan tentang makanan kariogenik
  • Pelatihan Kader
  • Senam Cuci Tangan
    • Preventif
  • Mengadakan kegiatan menyikat gigi pagi dan malam
  • Kumur Fluoride
  1. METODE

Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode ceramah dan tanya jawab.

 

  1. PROSEDUR KEGIATAN
  2. Perijinan : Kepada Ketua RT 02 RW 01 Demaan Kabupaten Jepara
  3. Perijinan : Dosen Pembimbing
  4. Diharapkan setelah perijinan dilakukan, Ketua RT dan Dosen Pembimbing menyetuji dan membantu dalam pelaksaan kegiatan tersebut.
  1. ANGGARAN
  • Promotif

Penyuluhan

Leaflet                                     230 x @Rp. 150,00                 Rp. 34.500,00

Kuisioner                                 230 x@Rp. 300,00                 Rp. 69.000,00

Kegiatan 21 hari menyikat gigi

Kartu Kontrol                           230 x @Rp. 100,00                 Rp. 23.000,00

Duta Ibu Pintar, Ibu Cetar

Soal                                         10 x @Rp. 500,00                 Rp. 5.000,00

Pin gigi                                     3 x @Rp.10.000,00             Rp. 30.000,00

Piala kecil                                   3 x @Rp.10.000,00             Rp. 30.000,00

Slempang                                   1 x @Rp.15.000,00             Rp. 15.000,00

Sertifikat                                       3x @Rp. 3000,00               Rp. 9.000,00

  • Preventiv

Kumur Fluoride

            Bubuk Fluoride                   2,5 gr x @Rp. 5000,00               Rp. 15.000,00

TOTAL                                                                                                            Rp. 215.500,00

Jadi total biaya yang dikeluarkan adalah Rp. 169.500,00 maka masing – masing anak kelompok mengeluarkan dana Rp. 215.500,00 : 4 = Rp. 54.000,00

 

  1. MATRIK KEGIATAN KELOMPOK PELAKSANA
No Nama Kegiatan Tempat Waktu Penanggung

jawab

1 Perkenalan lingkungan dan sasaran Rumah Ketua RT 002 RW 01 Demaan, Jepara 18 Januari 2016 All Team
2 Pemberian Kuisioner Aula Balai Desa 19 Januari 2016 All Team
3 Kegiatan Penyuluhan tentang terjadinya gigi berlubang Aula Balai Desa 19 Januari 2016 Wanda
4 Kegiatan Senam Cuci Tangan Lapangan 20 Januari 2016 Oktha
5 Kegiatan Demonstrasi sikat gigi Aula Balai Desa 21 Januari 2016 Kiat
6 Kegiatan Penyuluhan makanan kariogenik Rumah Warga 22 Januari 2016 Mery
7 Kegiatan berkumur dengan fluor Halaman Rumah Warga 23 Januari 2016 All Team
8 Pemilihan Ibu Pintar Keluarga Cetar Aula Balai Desa 23 Januari 2016 All Team
9 Pembagian hadiah dan perpisahan Aula Balai Desa 24 Januari 2016 All Team

BAB III

PENUTUP

Demikian proposal ini disusun sebagai pedoman bagi Institusi dan Pelaksana. Partisipasi dari berbagai pihak yang dapat mendukung terselenggaranya kegiatan “Ibu Pintar, Keluarga Cetar” akan bermanfaat untuk semua pihak. Kita semua menginginkan dengan sungguh-sungguh, agar penyelenggaraan kegiatan “Ibu Pintar, Keluarga Cetar” dapat berjalan dengan lancar dan aman sesuai rencana.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati langkah-langkah kita. Aamiin

Lampiran I

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KESEHATAN GIGI DAN MULUT

KARIES (GIGI BERLUBANG)

  1. Judul Penyuluhan : Gigi Geligi padaAnak TK
  2. Pokok Bahasan : Fungsi Gigi Geligi
  3. Sub Pokok Bahasan :
  4. Pengertian Gigi Geligi
  5. Macam Gigi Geligi
  6. Fungsi Gigi Geligi
  7. Cara Perawatan Gigi Geligi
  8. Jumlah Gigi Geligi
  9. Sasaran : Ibu-ibu Posyandu Demaan
  10. Tempat : Aula Balai Desa Kelurahan Demaan
  11. Alokasi Waktu : 25 menit
  12. Tanggal Pelaksanaan : 19 Januari 2016
  13. TIU : Sasaran dapat mengetahui dan memahami tentang Gigi Geligi
  14. TIK : Sasaran dapat mengetahui dan memahami
  15. Pengertian Gigi Geligi
  16. Macam Gigi Geligi
  17. Fungsi Gigi Geligi
  18. Cara Perawatan Gigi Geligi
  19. Jumlah Gigi Geligi
  20. Materi Penyuluhan :
  21. Pengertian Karies Gigi

Gigi susu atau gigi primer adalah sekumpulan gigi pertama. Gigi susu mulai terbentuk di dalam rahim dan mulai muncul di usia 5-8 bulan, meskipun dapat bervariasi dari anak ke
anak.

  1. Gejala Karies Gigi
  2. Gigi terasa ngilu bila kena rasa asam, manis, atau dingin dan gigi akan terasa ngilu bila lubang di gigi kemasukan makanan.
  3. Bila di tusuk maka gigi akan terasa ngilu, bila gigi diketuk atau ditekan tidak terasa ngilu.
  4. Pada lubang gigi yang masih dangkal pada permukaan gigi, kadang terasa ngilu kadang tidak. Apabila terdapat lubang gigi yang dalam akan sangat terasa rasa sakitnya.
  5. Akibat Karies Gigi
  6. Bau mulut
  7. Gigi terasa ngilu bila terkena makanan yang panas atau dingin, asam dan manis.
  8. Penderita tidak bisa tidur atau aktivitas seharí-hari terganggu
  9. Gigi berlubang dalam keadaan yang parah, kalau tidak dicabut menyebabkan gusi bengkak dan dapat terdapat nanah
  10. Hilangnya gigi adalah salah satu penyebab cacatnya fungsi kunyah.
  11. Menyebabkan penyakit pada organ lain seperti penyakit jantung koroner, peradangan otot, penyakit katup jantung, penyakit ginjal, penyakit mata, panyakit kulit.
  12. Makanan yang dapat menyebabkan karies gigi
  13. Makanan yang manis seperti permen, coklat, sari manis dll
  14. Makanan yang terlalu panas atau dingin
  15. Pencegahan Karies Gigi
  16. Menggosok gigi secara teratur minimal 2 kali sehari , yaitu pagi hari setelah makan dan sebelum tidur dan dengan cara yang benar.
  17. makan makanan yang bergizi seperti : makanan yang mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin A. vitamin B1, vitamin B2, vitamin C, vitamin D, vitamin K.
  18. Pemeriksaan gigi secara teratur setiap 6 bulan sekali ke puskesmas.
  19. Jika tidak sempat menggosok gigi, bisa dilakukan kumur-kumur dengan obat kumur atau dengan air putih yang masak.
  20. Penanggulangan karies gigi

Pada prinsipnya dikakukan perawatan gigi secara teratur.

  1. Pada tahap awal, cukup dengan menggosok gigi secara teratur.
  2. Pada tahap agak lanjut, dilakukan penambalan gigi jika tidak dilakukan perawatan gigi.
  3. Pada tahap yang sudah lanjut, dilakukan pencabutan gigi jika perawatan gigi tidak dilakukan dengan dengan tuntas
  4. Alat Peraga :
  5. Poster
  6. Model 3D
  7. Phantom
  8. Sikat Gigi
  9. Metode : Ceramah dan tanya jawab
  10. Evaluasi :

Memberikan Pertanyaan terarah kepada sasaran diantaranya yaitu :

  1. Pengertian Karies Gigi (Gigi Berlubang)
  2. Penyebab Karies Gigi (Gigi Berlubang)
  3. Gejala Karies Gigi (Gigi Berlubang)
  4. Akibat Karies Gigi (Gigi Berlubang)
  5. Pencegahan Karies Gigi ( Gigi Berlubang)
  6. Penanggulangan Karies Gigi (Gigi Berlubang)
  7. Kegiatan Penyuluhan :
TAHAP PENYULUHAN WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN SASARAN
Pembukaan 3 menit 1.    Penyuluh membuka kegiatan penyuluhan dengan mengucapkan salam.

2.    Penyuluh memperkenanlkan diri serta menyampaikan apresiasinya kepada sasaran.

3.    Penyuluh menyampaikan maksud serta tujuan kegiatan penyuluhan.

4.    Penyuluh menyebutkan materi penyuluhan yang akan diberikan yaitu :

a.  Pengertian Karies Gigi

b.  Penyebab Karies Gigi

c.  Gejala Karies Gigi

d.  Akibat Karies Gigi

e.  Pencegahan Karies Gigi

f.   Penanggulangan Karies Gigi

Sasasran Memperhatikan
 
Pelaksanaan 15 menit Penyuluh menyebutkan serta menjelaskan kepada sasaran tentang materi penyuluhan seperti :

a.   Pengertian Karies Gigi

b.   Penyebab Karies Gigi

c.   Gejala Karies Gigi

d.   Akibat Karies Gigi

e.   Pencegahan Karies Gigi.

f.    Penanggulangan Karies Gigi

 

 

 

 

 

 

Sasaran memperhatikan

 
Evaluasi 5 menit 1.   Penyuluh memberikan kesempatan kepada sasaran untuk mengemukakan pertanyaan , pendapat maupun sanggahan kepada penyuluh.

2.   Penyuluh mengevaluasi materi penyuluhan yang telah disampaikan dengan memberikan pertanyaan terarah kepada sasaran.

3.   Penyuluh menyampaikan kesimpulan, saran serta harapan dari kegiatan penyuluhan kepada sasaran

1.   Sasaran mengemukakan pertanyaan, pendapat maupun sanggahan kepada penyuluh.

2.   Sasaran menjawab pertanyaan.

3.   Sasaran memperhatikan

 
Penutup 2 menit 1.   Penyuluh mengucapkan permohonan maaf serta ucapan terima kasih atas peran serta partisipasi sasaran dalam kegiatan penyuluhan.

2.   Penyuluh mengucapkan salam penutup

Sasaran memperhatikan
  1. Pelaksana : Mahasiswa Praktek Poltekkes Semarang
  2. Penutup :

Kesimpulan

Karies gigi adalah sebuah penyakit infeksi yang merusak struktur gigi. Penyakit ini menyebabkan gigi berlubang. Jika tidak ditangani, penyakit ini dapat menyebabkan nyeri, penanggalan gigi, infeksi, berbagai kasus berbahaya, dan bahkan kematian. Penyakit ini telah dikenal sejak masa lalu, berbagai bukti telah menunjukkan bahwa penyakit ini telah dikenal sejak zaman perunggu, zaman besi, dan zaman pertengahan. Peningkatan prevalensi karies banyak dipengaruhi perubahan dari pola makanan. Kini, karies gigi telah menjadi penyakit yang tersebar di seluruh dunia

Harapan

Setelah dilakukan penyuluhan maka sasaran dapat menerapkan kebiasaan untuk menjaga kesehatan gigi pada kehidupan sehari-hari, sehingga derajat kesehatan gigi dan mulut pada anak- anak meningkat.

Lampiran II

SATUAN ACARA PENYULUHAN

CARA MENYIKAT GIGI

Judul                          : Cara menyikat gigi

Pokok bahasan         : Cara menyikat gigi

Sub pokok bahasan  :

  1. Pengertian menyikat gigi
  2. Tujuan menyikat gigi
  3. Manfaat menyikat gigi yang baik dan benar
  4. Cara menyikat gigi yang baik dan benar
  5. Akibat tidak menyikat gigi secara teratur
  6. Memilih sikat gigi yang baik.
  7. Waktu yang tepat untuk menyikat gigi

Sasaran                      : Ibu-ibu Posyandu Demaan, Jepara

Tempat                       : Aula Balai Desa Kelurahan Demaan

  1. Tujuan Intruksional Umum

Sasaran dapat mengerti tentang menyikat gigi

  1. Tujuan Intruksional Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan ini, sasaran diharapkan mampu:

  1. Menyebutkan Pengertian menyikat gigi
  2. MenyebutkanTujuan menyikat gigi
  3. Menyebutkan Manfaat menyikat gigi yang baik dan benar
  4. Menyebutkan Cara menyikat gigi yang baik dan benar
  5. Menyebutkan Akibat tidak menyikat gigi secara teratur
  6. Menyebutkan Memilih sikat gigi yang baik.
  7. Menyebutkan Waktu yang tepat untuk menyikat gigi
  1. Materi

Menyikat gigi, setelah makan dan sebelum tidur adalah kegiatan rutin sehari-hari. Tujuannya untuk memperoleh kesehatan gigi dan mulut agar terhindar dari penyakit gigi seperti karies, gigi berlubang dan bau mulut.

1). MANFAAT MENYIKAT GIGI YANG BENAR

  1. gigi tampak bersih dan putih
  2. mengurangi bau mulut
  3. mencegah sakit gigi (misal karies gigi)

2). CARA MENYIKAT GIGI

  1. Cara menyikat yang dianjurkan adalah dengan gerakan-gerakan yg pendek yaitu menyikat gigi berulang ulang pada satu tempat dahulu, sebelum pindah ke tempat yang lain
  2. Menyikatlah semua permukaan gigi. Pindahkan sikat gigi dengan teratur dan menyikatlah gigi dengan teliti. Sikat gigi jgn ditekan sewaktu menyikat
  3. Bagian-bagian gigi yg memerlukan perhatian khusus saat menyikat gigi adalah

– bagian gigi yg berbatasan dengan gusi

– di rahang bawah (bagian gigi yg menghadap ke lidah)

– pada gigi belakang/geraham : bagian yg menghadap ke pipi

  1. Menyikat gigi di rahang bawah
  • Tangkai sikat gigi diletakkan sejajar dengan dataran pengunyah
  • Perhatikan ujung-ujung bulu sikat terletak pada perbatasan gigi dengan gusi
  • Sikat gigi kemudian dimiringkan sedikit sehingga bulu sikat terararah pada perbatasan gigi dengan gusi
  1. Menyikat permukaan gigi yg menghadap ke gigi atau bibir
  • Sikat gigi digerakkan dengan gerakan maju mundur yang pendek. Sikat gigi digerak-gerakkan di tempat. Menyikatlah terlebih dahulu gigi-gigi yg terletak di belakang
  • Sesudah itu barulah sikat gigi dipindahkan ke tempat berikutnya.
  1. Menyikat gigi-gigi depan
  • Perhatikan letak sikat gigi.
  • Gerakan menyikat adalah atas bawah secara perlahan.
  1. 7. Menyikat permukaan gigi yang menghadap ke lidah

Perhatikan letak sikat gigi. Menyikatlah dahulu gigi-gigi yang terletak di belakang. Gerakan menyikat adalah maju mundur secara perlahan.

  1. Menyikat dataran pengunyah

Dataran pengunyah dari gigi-gigi rahang atas maupun rahang bawah dimenyikat dengan gerakan maju mundur secara perlahan.

  1. 3. AKIBAT BILA TIDAK MENYIKAT GIGI SECARA TERATUR

Gigi menjadi kuning kecoklatan,bau mulut bertambah dan sakit gigi

  1. 4. MEMILIH SIKAT GIGI

Untuk menyikat gigi, lazimnya dipakai sebuah sikat gigi. Tetapi hal ini tentu tergantung dari kemampuan setiap keluarga. Bila ingin membeli sikat gigi, maka pilihlah:

  • Sikat gigi dgn tangkai yang lurus dan mudah dipegang
  • Kepala sikat gigi harus yang kecil. Sebagai patokan, panjang kepala sikat depan sama dengan jumlah lebar keempat gigi depan di rahang bawah (lebar keempat gigi seri bawah). Kalau kepala sikat gigi terlalu panjang maka bulu sikat gigi dibagian tangkai boleh dipotong atau dicabut
  • Bulu sikat gigi harus sama panjangnya sehingga membentuk permukaan yang datar.
  • Yang baik adalah sakit gigi dengan bulu sikat yang berderet tiga dan bulu sikat terbuat dari nilon yg tidak terlalu kaku
  1. 5. WAKTU YANG TEPAT UNTUK MENYIKAT GIGI
  • Minimal kita penyikat gigi 2 kali dalam sehari yaitu pagi setelah sarapan dan kedua setelah menjelang tidur
  • Yang paling ideal memang sebaiknya menyikat gigi segera setelah makan dan menjelang tidur, tetapi banyak orang tidak mampu melakukan hal tersebut
  • Pada kesempatan dimana kita tidak mungkin melakukannya segera setelah makan, dianjurkan untuk kumur-kumur yg banyak atau makan buah-buahaan yang berserat dan mengandung banyak air.
  1. Metode

                        a.Ceramah

  1. Demonstrasi
  2. KBM
Tahap Penyuluhan Waktu

 

Kegiatan Penyuluh Kegiatan Sasaran
Pembukaan 1 menit 1.   Penyuluh membuka kegiatan penyuluhan dengan mengucapkan salam.

2.   Penyuluh memperkenalkan diri serta menyampaikan apresiasinya kepada sasaran.

3.   Penyuluh menyampaikan maksud serta tujuan penyuluhan.

4.   Penyuluh menyebutkan materi penyuluhan yang akan diberikan.

Sasaran memperhatikan
Pelaksanaan 10 menit Penyuluh menyebutkan serta menjelaskan kepada sasaran tentang materi penyuluhan yaitu tentang cara menyikat gigi Sasaran memperhatikan dan mempraktekan
Evaluasi 7menit 1.   Penyuluh mengevaluasi materi penyuluhan yang telah disampaikan dengan pertanyaan terarah kepada sasaran.

2.   Penyuluh menyampaikan kesimpulan, saran serta harapan dari kegiatan penyuluhan.

1.   Sasaran menjawab pertanyaan

2. Sasaran memperhatikan

Penutup 2 menit 1.   Penyuluh mengucapkan permohonan maaf serta ucapan terima kasih atas peran serta sasaran dalam kegiatan penyuluhan.

2.   Penyuluh mengucapkan salam penutup.

Sasaran memperhatikan
  1. Media
  2. Model rahang
  3. Sikat gigi
  1. Evaluasi :
  2. Evaluasi Jangka Pendek

Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan, sasaran diharapkan mampu memahami materi penyuluhan kurang lebihnya sebesar 70% dari materi yang telah disampaikan dengan kriteria sasaran mampu menjawab pertanyaan yang akan diberikan oleh penyuluh.

  1. Evaluasi Jangka Panjang

Setelah dilakukan kegiatan penyuluahan diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan sasaran tentang cara menyikat gigi.

Lampiran III

SATUAN ACARA PENYULUHAN MAKANAN KARIOGENIK

 

 

 

 

Wanda Nur Aida

P17425213035

 

 

 

 

 

 

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

JURUSAN KEPERAWATAN GIGI

PRODI DIV KEPERAWATAN GIGI

2015

 

 

 

 

SATUAN ACARA PENYULUHAN

MAKANAN KARIOGENIK

 

Pokok Bahasan         : Makanan Kariogenik

Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian Makanan Kariogenik

  1. Macam-macam makanan kariogenik
  2. Akibat mengkonsumsi makanan kariogenik
  3. Makanan yang baik untuk gigi

Sasaran                     : Ibu-ibu Posyandu Demaan

Tempat                     : Aula Balai Desa Kelurahan Demaan

  1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) :

Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan sasaran dapat mengetahui tentang makanan kariogenik

  1. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) :

Setelah mengikuti penyuluhan ini, sasaran diharapkan mampu:

  1. Menyebutkan tentang pengertian makanan kariogenik
  2. Menyebutkan macam-macam makanan kariogenik
  3. Menyebutkan akibat dari mengkonsumsi makanan kariogenik
  1. Materi :
    1. Pengertian Makanan kariogenik

Makanan kariogenik adalah makanan manis yang dapat menyebabkan terjadinya karies gigi. Sifat makanan kariogenik adalah banyak mengandung karbohidrat, lengket dan mudah hancur di dalam mulut.

Kariogenitas suatu makanan tergantung dari:

  • Bentuk fisik
  • Jenis
  • Frekuensi konsumsi
  • Cara mengkonsumsi
  1. Macam-macam makanan kariogenik

Makanan yang bersifat kariogenik diantaranya:

  • Jenis karbohidrat dalam bentuk tepung yang mudah hancur di dalam mulut juga harus dihindari, misalnya kue-kue, roti, es krim, susu, permen dan lain-lain.
  • Pada umumnya para ahli sependapat bahwa karbohidrat yang paling erat berhubungan dengan proses karies adalah sukrosa. Sukrosa banyak tergantung pada makanan manis dan camilan (snack) seperti roti, coklat, permen dan es krim (Pratiwi, 2009).

 

  1. Akibat mengkonsumsi makanan kariogenik

Seperti yang telah di jelaskan pada pengertian makanan kariogenik, akibat dari mengkonsumsi makanan ini adalah terjadinya proses karies atau kerusakan pada struktur gigi.

Mengonsumsi makanan kariogenik dengan frekuensi yang lebih sering akan meningkatkan kemungkinan terjadinya karies dibandingkan dengan mengonsumsi dalam jumlah banyak tetapi dengan frekuensi yang lebih jarang (Arisman, 2002).

Terlalu sering ngemil akan membuat saliva dalam rongga mulut tetap dalam suasana asam akibatnya gigi akan semakin rentan terhadap karies. Beberapa hasil penelitian menganjurkan supaya makanan dan minuman yang bersifat kariogenik jangan dikonsumsi sepanjang hari tetapi sebaiknya dikonsumsi pada tiga waktu makan utama, hal ini dapat mengurangi resiko karies. (Houwink, 1993)

Berhubungan dengan cara mengonsumsi makanan yang dapat menyebabkan karies gigi dan juga berhubungan dengan oral clearance time, yaitu waktu yang dibutuhkan oleh seseorang untuk mengeliminasi makanan dari mulut, dan mengurangi konsentrasi karbohidrat sampai pada titik terang. Seseorang yang mengulum makanan lebih lama didalam mulutnya mempunyai resiko karies lebih tinggi dari pada orang yang mengulum makanan/oral clearance time pendek (Tarigan, 1995).

 

  1. Makanan yang baik untuk gigi

Untuk mengurangi kebiasaan anak mengkonsumsi makanan kariogenik, kita dapat mengenalkan kepada anak makanan lain yang bermanfaat untuk kesehatan gigi. Berikut adalah makanan yang bermanfaat untuk gigi:

  • Apel

Apel bisa dikatakan sebagai sikat gigi alami yang sempurna. Apel membantu untuk meningkatkan aliran air liur di mulut dan mencegah penumpukan makanan pada rongga, sehingga pada akhirnya mampu membersihkan permukaan gigi. Selain itu, apel juga sarat dengan berbagai vitamin dan mineral.

  • Seledri

Merupakan senjata terbaik yang dapat Anda gunakan untuk membersihkan bakteri di mulut. Mengunyah seledri bisa membantu dalam memproduksi air liur lebih banyak di mulut Anda yang selanjutnya mencegah produksi plak. Anda bisa mengunyah sebatang seledri satu kali seminggu.

  • Kiwi

Mengandung banyak vitamin C. Jumlah yang tepat dari vitamin C dalam tubuh membantu dalam menjaga jaringan kolagen di gusi Anda, mencegah infeksi gusi, mempercepat penyembuhan dan memperkuat gusi yang selanjutnya akan membantu mencegah penyakit periodontal.

  • Pir

Pir adalah buah yang berserat di alam, hal ini membantu dalam memproduksi air liur tambahan di mulut Anda. Pir juga memiliki asam yang lebih besar untuk menetralkan efek pada permukaan gigi. Makan buah pir setiap hari untuk menjaga permukaan gigi Anda tetap kuat dan sehat.

  • Keju

Merupakan pilihan yang sangat baik untuk membuat gigi Anda kuat dan sehat. Keju juga mengandung kasein, yang membantu dalam memperkuat permukaan gigi Anda. Oleh karena itu, jika Anda rentan terhadap gigi bolong, mulailah mengunyah sepotong kecil keju untuk mencegah pembusukan.

  • Kakao

Kakao sebenarnya baik untuk gigi. Kakao mengandung zat yang membantu untuk mengurangi peradangan gusi dan mencegah erosi gigi dan pembusukan.

  • Permen karet bebas gula

Mengunyah permen karet bisa menjadi cara lain untuk meningkatkan produksi air liur Anda. Mengunyah permen karet bebas gula juga bisa menguatkan rahang Anda.

  • Biji wijen

Biji-biji kecil ini kaya akan kalsium, yang membantu dalam menjaga gigi Anda sehat dan kuat. Selain itu, biji wijen melarutkan plak yang terbentuk dan membangun enamel gigi.

  • Gandum

Gandum mengandung karbohidrat kompleks, serat dan berbagai vitamin. Selain itu gandum juga kaya akan magnesium yang membantu penyerapan kalsium dari darah untuk tulang dan gigi untuk membuatnya tetap sehat.

  • Susu

Susu adalah salah satu sumber kalsium terbaik. Pilih susu skim atau rendah lemak untuk menjaga level kalori Anda. Selain itu, susu juga mengandung nutrisi lainnya seperti vitamin D, yang penting untuk kesehatan tulang dan gigi.

  • Ikan Salmon

Ikan salmon merupakan sumber yang baik untuk asam lemak omega-3 dan vitamin D. Cobalah mengonsumsi salmon setidaknya dua kali seminggu untuk menjaga tak hanya tulang dan gigi, tetapi juga jantung Anda agar tetap sehat dan kuat.

  1. .Metode
  2. Ceramah
  3. Tanya jawab

 

  1. KBM
Tahap Penyuluhan Waktu

 

Kegiatan Penyuluh Kegiatan Sasaran
Pembukaan 1 menit 5.   Penyuluh membuka kegiatan penyuluhan dengan mengucapkan salam.

6.   Penyuluh memperkenalkan diri serta menyampaikan apresiasinya kepada sasaran.

7.   Penyuluh menyampaikan maksud serta tujuan penyuluhan.

8.   Penyuluh menyebutkan materi penyuluhan yang akan diberikan.

Sasaran memperhatikan
Pelaksanaan 7 menit Penyuluh menyebutkan serta menjelaskan kepada sasaran tentang materi penyuluhan yaitu :

1. Pengertian makanan kariogenik

2. Macam-macam makanan kariogenik

3. Akibat mengkonsumsi makanan kariogenik

Sasaran memperhatikan
Evaluasi 10 menit 3.   Penyuluh mengevaluasi materi penyuluhan yang telah disampaikan dengan pertanyaan terarah kepada sasaran.

4.   Penyuluh menyampaikan kesimpulan, saran serta harapan dari kegiatan penyuluhan.

1.   Sasaran menjawab pertanyaan

2. Sasaran memperhatikan

Penutup 2 menit 3.   Penyuluh mengucapkan permohonan maaf serta ucapan terima kasih atas peran serta sasaran dalam kegiatan penyuluhan.

4.   Penyuluh mengucapkan salam penutup.

Sasaran memperhatikan
  1. Sumber

http://www.psychologymania.com/2012/10/makanan-kariogenik.html

http://www.tnol.co.id/bugar/21264-10-makanan-untuk-menjaga-kesehatan-gigi.html

http://www.metrotvnews.com/bola/read/2013/02/18/998/131966/10-Daftar-Makanan-untuk-Kebaikan-Gigi-

  1. Media
  2. Poster
  3. Model
  4. Evaluasi :
  5. Evaluasi Jangka Pendek

Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan, sasaran diharapkan mampu memahami materi penyuluhan kurang lebihnya sebesar 70% dari materi yang telah disampaikan dengan kriteria sasaran mampu menjawab pertanyaan yang akan diberikan oleh penyuluh.

  1. Evaluasi Jangka Panjang

Setelah dilakukan kegiatan penyuluahan diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan sasaran tentang makanan kariogenik.

 

Lampiran IV

LEMBAR KUESIONER ASUHAN KEPERAWATAN GIGI DAN MULUT

Nama    :…………………………………….                          Jenis kelamin  : L/ P

Kelas     :…………………………………….

Petunjuk pengisian: Beri tanda silang (X) pada jawaban yang menurut anda benar.

Kuisioner pengetahuan tentang kesehatan gigi

  1. Apa yang anda ketahui tentang gigi sehat?
  1. Gigi berlubang dan kuat
  2. Gigi yang kuat dan tidak berlubang
  3. Apa penyebab gigi berlubang?
  4. makanan yang mengandung gula
  5. makanan yang asin
    1. Apa jenis makanan yang tidak dapat membuat gigi sehat?
    2. apel, jeruk dan jambu
    3. Permen, coklat, biskuit
    4. Bagaimana cara membersihkan sisa makanan?
  6. menyikat gigi
  7. dicongkel dengan tusuk gigi
    1. Bagaimana bentuk sikat gigi yang baik?
  8. Bentuk tangkai lurus, bulu sikat halus
  9. Bentuk tangkai lurus, berbulu kasar

Kuisioner sikap tentang kesehatan gigi

  1. Bagaimana pendapat anda tentang menyikat gigi pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur?
  2. Setuju
  3. Ragu-ragu
  4. Setuju dibersihkan
  5. Bagaimana bila diadakan pemeriksaan gigi dan mulut?
  6. setuju
  7. ragu-ragu
  8. tidak setuju
  9. 3. Bagaimana jika diadakan bimbingan kesehatan gigi?
  10. setuju
  11. ragu-ragu
  12. c. tidak setuju
  13. Apakah anda sering makan buah dan sayur dari pada the da rokok ?
  14. setuju
  15. ragu-ragu
  16. c. tidak setuju
  1. Bagaimana pendapat anda mengenai kegiatan Usaha Kesehatan berbasis masyarakat (UKBM)?
  2. setuju
  3. ragu-ragu
  4. c. tidak setuju
    1. Apakah perlu dilakukan penambalan pada gigi yang berlubang?
    2. setuju
    3. ragu-ragu
    4. c. tidak setuju
  5. Apakah anda setuju bila banyak gigi yang berlubang membuat penampilan menjadi jelek?
  1. setuju
  2. ragu-ragu
  3. tidak setuju
  4. Apakah anda setuju bau mulut disebabkan karena gigi berlubang?
  5. setuju
  6. ragu-ragu
  7. tidak setuju

Kuisioner tindakan tentang kesehatan gigi

  1. Apakah anda rajin mengganti sikat gigi setiap 3 bulan sekali?
  2. Dilakukan
  3. Kadang-kadang
  4. Tidak pernah
  5. Apakah setiap malam anda masih minum the atau kopi kemudian langsung tidur ?
  6. Dilakukan
  7. Kadang-kadang
  8. Tidak pernah
  9. Apakah anda sudah menyikat gigi setelah sarapan pagi dan sebelum tidur malam?
  10. Dilakukan
  11. Kadang-kadang
  12. Tidak pernah
  13. Apakah anda menyikat gigi dengan teknik vertikal untuk bagian depan dan horisontal untuk bagian pengunyahan?
  14. Dilakukan
  15. Kadang-kadang
  16. Tidak pernah
  17. Apakah anda menyikat gigi menggunakan pasta gigi ?
  18. Dilakukan
  19. Kadang-kadang
  20. Tidak pernah

Lampiran V

Tabel 3.7.2 Proporsi penduduk bermasalah gigi dan mulut dalam 12 bulan terakhir menurut karakteristik, Indonesia 2013 Karakteristik

Kelompok Umur Bermasalah

gigi dan mulut

Menerima perawatan dari tenaga medis gigi Effective medical demand
< 1 1,1 36,9 0,4
1 – 4 10,4 25,8 2,7
5 – 9 28,9 35,1 10,1
10 – 14 25,2 28,3 7,1
15 – 24 24,3 26,2 6,4
25 – 34 28,5 32,5 9,3
35 – 44 30,5 33,8 10,3
45 – 54 31,9 33,4 10,6
55 – 64 28,3 29,5 8,3
65 + 19,2 24,7 4,8
Kelompok Umur (WHO)
12 24,8 28,4 7,0
15 23,1 25,7 5,9
18 24,0 24,8 5,9
35-44 30,5 33,8 10,3
45-54 31,9 33,4 10,6
55-64 28,3 29,5 8,3
≥ 65 19,2 24,7 4,8
Jenis Kelamin
Laki – laki 24,8 28,6 7,1
Perempuan 27,1 33,4 9,1
Pendidikan
Tidak Skolah 27,0 28,9 7,8
Tidak Tamat SD 29,2 30,2 8,8
Tamat SD 28,6 28,6 8,2
Tamat SLTP 26,9 30,5 8,2
Tamat SLTA 26,4 34,4 9,1
Tamat PT 24,8 45,7 11,3
Pekerjaan
Tidak Bekerja 26,5 31,3 8,3
Pegawai 26,1 37,5 9,8
Wiraswasta 28,4 32,2 9,1
Petani/Nelayan/Buruh 29,2 26,6 7,8
Lainnya 30,3 29,2 8,8
Tempat Tinggal
Perkotaan 26,0 33,1 8,6
Pedesaan 25,9 29,1 7,5
Kuintil Indeks Kepemilikan
Terbawah 27,1 22,7 6,2
Menengah Bawah 27,2 27,8 7,6
Menengah 26,4 30,9 8,1
Menengah Atas 26,3 33,3 8,8
Teratas 23,0 39,0 9,0
Posted in Uncategorized | Leave a comment

SATUAN ACARA PENYULUHAN CARA MENYIKAT GIGI

Judul                          : Cara menyikat gigi

Pokok bahasan          : Cara menyikat gigi

Sub pokok bahasan  :

  1. Pengertian menyikat gigi
  2. Tujuan menyikat gigi
  3. Manfaat menyikat gigi yang baik dan benar
  4. Cara menyikat gigi yang baik dan benar
  5. Akibat tidak menyikat gigi secara teratur
  6. Memilih sikat gigi yang baik.
  7. Waktu yang tepat untuk menyikat gigi

Sasaran                      : Siswa-siswi SDN Serangan 02 Bonang

Tempat                       : SDN Serangan 02 Bonang

  1. Tujuan Intruksional Umum

Sasaran dapat mengerti tentang menyikat gigi

  1. Tujuan Intruksional Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan ini, sasaran diharapkan mampu:

  1. Menyebutkan Pengertian menyikat gigi
  2. MenyebutkanTujuan menyikat gigi
  3. Menyebutkan Manfaat menyikat gigi yang baik dan benar
  4. Menyebutkan Cara menyikat gigi yang baik dan benar
  5. Menyebutkan Akibat tidak menyikat gigi secara teratur
  6. Menyebutkan Memilih sikat gigi yang baik.
  7. Menyebutkan Waktu yang tepat untuk menyikat gigi

 

 

 

  1. Materi

Menyikat gigi, setelah makan dan sebelum tidur adalah kegiatan rutin sehari-hari. Tujuannya untuk memperoleh kesehatan gigi dan mulut agar terhindar dari penyakit gigi seperti karies, gigi berlubang dan bau mulut.

1). MANFAAT MENYIKAT GIGI YANG BENAR

  1. gigi tampak bersih dan putih
  2. mengurangi bau mulut
  3. mencegah sakit gigi (misal karies gigi)

2). CARA MENYIKAT GIGI

  1. Cara menyikat yang dianjurkan adalah dengan gerakan-gerakan yg pendek yaitu menyikat gigi berulang ulang pada satu tempat dahulu, sebelum pindah ke tempat yang lain
  2. Menyikatlah semua permukaan gigi. Pindahkan sikat gigi dengan teratur dan menyikatlah gigi dengan teliti. Sikat gigi jgn ditekan sewaktu menyikat
  3. Bagian-bagian gigi yg memerlukan perhatian khusus saat menyikat gigi adalah

– bagian gigi yg berbatasan dengan gusi

– di rahang bawah (bagian gigi yg menghadap ke lidah)

– pada gigi belakang/geraham : bagian yg menghadap ke pipi

  1. Menyikat gigi di rahang bawah
  • Tangkai sikat gigi diletakkan sejajar dengan dataran pengunyah
  • Perhatikan ujung-ujung bulu sikat terletak pada perbatasan gigi dengan gusi
  • Sikat gigi kemudian dimiringkan sedikit sehingga bulu sikat terararah pada perbatasan gigi dengan gusi
  1. Menyikat permukaan gigi yg menghadap ke gigi atau bibir
  • Sikat gigi digerakkan dengan gerakan maju mundur yang pendek. Sikat gigi digerak-gerakkan di tempat. Menyikatlah terlebih dahulu gigi-gigi yg terletak di belakang
  • Sesudah itu barulah sikat gigi dipindahkan ke tempat berikutnya.
  1. Menyikat gigi-gigi depan
  • Perhatikan letak sikat gigi.
  • Gerakan menyikat adalah atas bawah secara perlahan.
  1. 7. Menyikat permukaan gigi yang menghadap ke lidah

Perhatikan letak sikat gigi. Menyikatlah dahulu gigi-gigi yang terletak di belakang. Gerakan menyikat adalah maju mundur secara perlahan.

  1. Menyikat dataran pengunyah

Dataran pengunyah dari gigi-gigi rahang atas maupun rahang bawah dimenyikat dengan gerakan maju mundur secara perlahan.

  1. 3. AKIBAT BILA TIDAK MENYIKAT GIGI SECARA TERATUR

Gigi menjadi kuning kecoklatan,bau mulut bertambah dan sakit gigi

  1. 4. MEMILIH SIKAT GIGI

Untuk menyikat gigi, lazimnya dipakai sebuah sikat gigi. Tetapi hal ini tentu tergantung dari kemampuan setiap keluarga. Bila ingin membeli sikat gigi, maka pilihlah:

  • Sikat gigi dgn tangkai yang lurus dan mudah dipegang
  • Kepala sikat gigi harus yang kecil. Sebagai patokan, panjang kepala sikat depan sama dengan jumlah lebar keempat gigi depan di rahang bawah (lebar keempat gigi seri bawah). Kalau kepala sikat gigi terlalu panjang maka bulu sikat gigi dibagian tangkai boleh dipotong atau dicabut
  • Bulu sikat gigi harus sama panjangnya sehingga membentuk permukaan yang datar.
  • Yang baik adalah sakit gigi dengan bulu sikat yang berderet tiga dan bulu sikat terbuat dari nilon yg tidak terlalu kaku
  1. 5. WAKTU YANG TEPAT UNTUK MENYIKAT GIGI
  • Minimal kita penyikat gigi 2 kali dalam sehari yaitu pagi setelah sarapan dan kedua setelah menjelang tidur
  • Yang paling ideal memang sebaiknya menyikat gigi segera setelah makan dan menjelang tidur, tetapi banyak orang tidak mampu melakukan hal tersebut
  • Pada kesempatan dimana kita tidak mungkin melakukannya segera setelah makan, dianjurkan untuk kumur-kumur yg banyak atau makan buah-buahaan yang berserat dan mengandung banyak air.

 

  1. Metode

                        a.Ceramah

  1. Demonstrasi
  2. KBM
Tahap Penyuluhan Waktu

 

Kegiatan Penyuluh Kegiatan Sasaran
Pembukaan 1 menit 1.    Penyuluh membuka kegiatan penyuluhan dengan mengucapkan salam.

2.    Penyuluh memperkenalkan diri serta menyampaikan apresiasinya kepada sasaran.

3.    Penyuluh menyampaikan maksud serta tujuan penyuluhan.

4.    Penyuluh menyebutkan materi penyuluhan yang akan diberikan.

 

 

 

 

 

 

 

 

Sasaran memperhatikan

 

 

 

 

 
Pelaksanaan 10 menit Penyuluh menyebutkan serta menjelaskan kepada sasaran tentang materi penyuluhan yaitu tentang cara menyikat gigi  

 

 

Sasaran memperhatikan dan mempraktekan

 

 
Evaluasi 7menit 1.    Penyuluh mengevaluasi materi penyuluhan yang telah disampaikan dengan pertanyaan terarah kepada sasaran.

2.    Penyuluh menyampaikan kesimpulan, saran serta harapan dari kegiatan penyuluhan.

1. Sasaran menjawab pertanyaan

 

 

2. Sasaran memperhatikan

 
Penutup 2 menit 1.    Penyuluh mengucapkan permohonan maaf serta ucapan terima kasih atas peran serta sasaran dalam kegiatan penyuluhan.

2.    Penyuluh mengucapkan salam penutup.

 

 

 

 

Sasaran memperhatikan

 

  1. Media
  2. Model rahang/ Phantom
  3. Sikat gigi

 

  1. Evaluasi :
  2. Evaluasi Jangka Pendek

Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan, sasaran diharapkan mampu memahami materi penyuluhan kurang lebihnya sebesar 70% dari materi yang telah disampaikan dengan kriteria sasaran mampu menjawab pertanyaan yang akan diberikan oleh penyuluh.

 

  1. Evaluasi Jangka Panjang

Setelah dilakukan kegiatan penyuluahan diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan sasaran tentang cara menyikat gigi.

Posted in Uncategorized | Leave a comment